Jumat, 01 Maret 2013

LAWANG SEWU

Unknown | 03.10 |
 
Saat berkunjung ke Semarang tempat yang tidak boleh dilewatkan untuk dikunjungi adalah sebuah gedung tua yang terletak di Simpang Lima Tugu Muda yaitu Lawang Sewu. Saat ke Semarang kemaren itu saya juga menyempatkan diri untuk kesana meskipun saya sudah pernah kesana sebelumnya, tapi itu dulu sekitar dua atau tiga tahun yang lalu.

Kebetulan siang hari saat itu saya tidak pergi kemana-mana, hanya tiduran di kost teman saja karena bertepatan dengan hari Jum'at yang waktunya cukup sempit. Lagi pula cuaca Kota Semarang saat itu sedang tidak bagus, mendung di siang hari dan akhirnya turun hujan juga.

Pada malam harinya saya baru bisa keluar untuk jalan-jalan keliling kota. Ditemani oleh teman-teman saya yang kuliah di Semarang yaitu Frandy, Roby, Tity, dan Andi dari Jogja. Kami memutuskan untuk pergi ke Lawang Sewu. Sebenernya yang ngotot ke Lawang Sewu adalah Andi karena dia yang belum pernah masuk ke Lawang Sewu.

Jam 10 malam kami sudah tiba di Lawang Sewu, lalu kami menemui seorang pemandu bernama Pak Toto' yang menjadi pemandu langganan kami jika mengunjungi Lawang Sewu. Sayang sekali Pak Toto' tidak bisa menemani kami malam itu karena beliau sedang ada tamu. Salah saya juga sih tidak menelpon Pak Toto' terlebih dahulu. Akhirnya Pak Toto' mencarikan temannya untuk menjadi pemandu kami.

Setelah mendapatkan pemandu kami segera masuk ke pintu gerbang Lawang Sewu. Pak Aji yang menemani kami malam itu. Pada pintu masuk kita diharuskan untuk membayar tiket sebesar 10 ribu, padahal dulu itu masih 5 ribu saja. Pak Toto' sudah berpesan sebelumya, jika membeli tiket kami harus meminta kertas tiketnya karena jika kami tidak memintanya uang tersebut bakal masuk ke kantong yang jaga tiket, bukan masuk ke kas negara. So buat teman-teman yang mau ke Lawang Sewu jika masuk selalu minta kertas tiketnya, karena kalo nggak minta biasanya nggak dikasih.

Tiket sudah dibeli, kami masuk melalui pintu utama Lawang Sewu. Pak Aji mulai menjelaskan tentang sejarah Lawang Sewu ini. Dulunya tempat ini adalah kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) yang dibangun pada tahun 1903 dan selesai pada tahun 1907. Tapi setelah kemerdekaan Indonesia gedung kuno ini digunakang sebagai kantor PT Kereta Api Indonesia. Ketika berlangsung pertemputan lima hari di Semarang, gedung ini dijadikan lokasi pertempuran melawan Jepang. Kenapa dinamai Lawang Sewu? Karena jumlah pintunya yang sangat banyak, tapi nggak ada yang tau berapa jumlah pintu yang sebenarnya
source : http://www.wijanarko.net/2010/07/lawang-sewu-yang-penuh-mistis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search

Blogger news

Blogroll

About