Mungkin sudah dua kali saya melintas di Jalan
Lingkar Ambarawa dalam perjalanan dari Semarang menuju Magelang. Namun
baru pada hari Sabtu (25/08/2012) pertama kalinya, berkesempatan
menikmati obyek wisata Kampoeng Rawa. Jika dari arah Semarang, Kampoeng
Rawa terletak di sebelah kiri jalan. Alamat tepatnya Jalan Lingkar
Selatan Km.03 Ambarawa. Biaya masuk per orang Rp. 2.500,-. Parkir motor
Rp. 2.000,- . Saya tidak memperhatikan berapa kalau mobil, maklum naik
sepeda motor.
Semula saya berpikir bahwa obyek wisata ini adalah
milik perorangan atau grup bisnis tertentu. Dugaan yang salah besar.
Setelah berselancar di dunia maya dan berkat bantuan Mbah Google, saya
mendapatkan informasi dari www.suaramerdeka.com, soal siapa sesungguhnya
pemilik obyek wisata Kampoeng Rawa.
Kampoeng Rawa adalah obyek wisata yang dikelola
oleh 12 kelompok tani dan nelayan di Desa Bejalen dan Kelurahan
Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Mereka bersatu
membentuk Paguyuban Kampoeng Rawa pada tanggal 4 Agustus 2012. Tujuannya
adalah mensejahterakan kehidupan petani dan nelayan. Pembiayaaan
Kampoeng Rawa didapatkan dari KSP Artha Prima Ambarawa, yang sudah sejak
tahun 2004 mendampingi petani dan nelayan terkait pemberian bantuan
modal.
Di Kampoeng Rawa, keindahan pemandangan alam
memanjakan mata. Hamparan sawah dan pegunungan menjadi sajian utama.
Bahkan pemandangan Danau Rawapening pun dapat dinikmati dengan leluasa.
Walau belum jadi sepenuhnya, beberapa fasilitas wisata sudah tersedia
dan dapat dinikmati para pengunjung. Mulai dari kuliner hingga
permainan.
Saat datang ke Kampoeng Rawa, terlihat beberapa
pengunjung asyik bermain motor ATV. Ada area khusus yang disediakan
untuk memuaskan para penggemar permainan ini. Mulai dari orang dewasa
dan anak-anak dapat ikut bermain. Ada juga becak kecil yang dapat disewa
dan berkeliling di sekitar area wisata. Kalau suka bermain di air, bisa
menaiki perahu karet atau perahu genjot berkeliling di sekitar area
Rumah Makan Apung. Untuk urusan perut sudah ada Rumah Makan Apung. Rumah
makan ini berbentuk unik. Terdiri dari beberapa bangunan yang berdiri
di atas air. Bisa memilih makan lesehan atau makan lengkap dengan meja
kursi. Ada juga yang menjajakan makanan dengan mobil dan gerobak dorong.
Sepertinya ada area khusus untuk pedagang kaki lima (PKL).
Dipinggir area wisata, dekat Danau Rawapening, ada
semacam dermaga kecil dan sejumlah perahu berderet. Jika berminat
berkeliling danau, perahu-perahu ini siap mengantarkan. Minimal 7
penumpang baru dilayani. Kalau tidak mau menunggu, bisa dilayani dengan
membayar karcis sejumlah 7 orang. Lumayan biayanya, per orang Rp.
10.000,-. Selain berkeliling danau, bisa juga mampir di rumah makan yang
benar-benar terapung di atas Danau Rawapening.
Namun ada sedikit kekecawaan saya dengan obyek
wisata Kampoeng Rawa. Saat makan di Rumah Makan Apung, saya mendapati
harga makanan yang menurut saya cukup mahal, tak sebanding dengan cara
penyajian dan rasanya. Saya memesan dua menu makanan, ikan nila bakar
dan udang bago. Udang bago yang disajikan mengundang pertanyaan – ini
kecil-kecil apa benar udang bago, tak lebih besar dari ukuran korek api
gas. Isinya 5 biji, harganya Rp. 30.000,-. Anehnya lagi ada yang hanya
kepala dan secuil daging. Siapa pula yang makan kepala udang ? Saat
diprotes, dengan enteng sang pelayan menjawab – sudah dari sananya
begitu.
Pindah ke sajian satunya – ikan nila bakar. Sesuai
di buku menu, gambarnya seporsi satu ikan nila ukuran besar. Yang datang
dua ekor. Penyajiannya mengenaskan. Sepotong irisan timun yang sudah
layu dan beberapa helai daun kemangi yang mulai kehitaman. Harganya Rp.
25.000,-. Rasanya saya seperti orang yang habis ditipu. Benar-benar
kapok deh.
Ternyata bukan saya saja yang protes. Tamu-tamu
lain disebelah saya, juga ikut menyampaikan protes kepada pelayan soal
makanan yang disajikan. Semua berkesimpulan sama – ini pertama kali dan
terakhir kali makan di situ. Semoga pengelola mengetahui hal ini dan
segera melakukan pembenahan. Mahal tidak masalah, asal sebanding. Hidup
ekonomi rakyat !
source: http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/08/26/kampoeng-rawa-obyek-wisata-milik-petani-dan-nelayan-488216.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar